Selasa, 04 Mei 2010

NENEK PENJUAL REMPEYEK

Mbah Darmo yang tampak letih masih saja menjajahkan Rempeyek dagagannya malam itu. Padahal penikmati malam minggu di sekitar Benteng Verderburgh adalah remaja-remaja yang sudah tentu tidak begitu menyukai Rempeyek.

Namun tetap saja Mbah Darmo dengan semangatnya menawarkan dagagannya kepada anak-anak muda itu. Dengan menggunakan bahasa inddonesia yang sangat minimal Mbah Darmo mendatangi setiap keumunang pengunjung.

Mbah Darmo yang tinggal di Sosro Wijayan mengatakan dirinya bekerja untuk kebutuhan pribadi karma Mbah Darmo hiduh sendiri. Di usianya yang sudah menginjak 65 thn Mbah Darmo masih saja harus bekerja keras.

Ketika di Tanya tentang anak dan suami Mbah Darmo menjawab suaminya telah meninggal dan anaknya merantau ke Sumatra. Menurut Mbah Darmo anaknya sering kali mengajaknya tinggal di Sumatra namun Mbah Darmo menolak dengan alas an perjalanan menuju kesana sangatlah jauh dan lama.

Mbah Darmo adalah sosok renta yang berjuang untuk hidupnya. Ti tengah himpitan ekonomi yang semakin keras Mbah Darmo berusaha untuk tetap hidup. Semangat Mbah Darmo sungguh luar biasa.




Nama : Lucia Netty Sequeira C.dos.S
Nim : 153080038

0 komentar:

Posting Komentar