
Yogya(17/4) -Demi menghidupi keluarga, Endang (40 th) wanita asal Magelang dengan ditemani suaminya berjualan sate lesehan di trotoar depan Benteng Vrederburg. Dia menekuni usaha ini sejak tahun 1990 sampai sekarang, dengan jam kerja mulai pukul 11.00 hingga 18.00.
Awalnya, berjualan sate tidak pernah terpikirkan oleh Endang, pilihannya pun jatuh pada sate karena desakan kebutuhan hidup. Omzet dagangannya sebesar Rp.300.000,- per hari atau menghabiskan sekitar 250 tusuk sate, hasil tersebut selanjutnya disetorkan kepada seorang pemasok sate langganannya sebesar Rp.250.000,- sehingga penghasilan bersih yang ia terima Rp.50.000,- per hari. Dengan penghasilan sebesar itu ia yakin dapat hidup bersama suami dan 2 anaknya yang berusia 3 tahun dan 5 tahun meski dengan kondisi pas-pasan.
Selain di kawasan Malioboro, Endang juga berjualan di sekitar Kantor Pos sebagai alternatif apabila Malioboro sepi pembeli. Endank pulang ke rumah kontrakan di sekitar Pajeksan sekitar jam 02.00 dini hari ketika anak-anak sudah terlelap tidur, total sekitar 15 jam dihabiskan Endang dengan berjualan sate untuk memenuhi kebutuhan makan, kontrak rumah, listrik dan kegiatan sosial agar dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya. Namun demikian, Endang tetap merasa bersyukur senantiasa diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa, karena dia tidak dapat membayangkan apabila sakit tidak akan memperoleh penghasilan berhari-hari. Pengalaman buruk yang pernah ia alami tatkala dagangannya tumpah berebaran di jalan setelah sebuah sepeda motor menabraknya. Sebaliknya, pengalaman manis yang tidak terlupakan juga dia dapatkan ketika dagangannya habis terjual dalam waktu 1 jam bersamaan detik-detik pergantian tahun 2008. Sebagai orang kecil, Endang mempunyai harapan mendapatkan keuntungan kemudian ditabung untuk membeli sebuah gerobak sehingga tidak terlalu capek memikul sate diatas kepalanya.
(Hanang Widiandhika 153080028/F___Feature)
1 komentar:
Pak Subhan ini tugas penulisan berita saya yang feature..
Hanang Widiandhika
153080028
F
Posting Komentar